Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh, dan dia salah satu teman baikku.
Namanya Ali, 15 Tahun , kelas X. Jika saja orang tuanya mengizinkan, seharunya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doktor di universitas ternama.
Aku anak perempuan seperti kalian, adik - adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si putih dan si hitam.
Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli teman semejaku bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya dan Ali si biang kerok sekaligus si genius bisa berubah menjadi raksasa.
Seorang anak perempuan yang berusaha menghafal bacaan shalat. Dia semangat melakukannya karena jika dia berhasil, ibunya akan membelikan seuntai kalung emas. Saat dia menyetor hafalan tersebut ke g…
Kalau kau tanya aku. Maka aku jawab begini : Aku melihat ketangguhan di savana. Padang rumput yang kering, berwarna cokelat, terinjak tapi besok - besok tetap ada, menghijau kembali saat kau diguyu…
Karena kau bisa memahami bahwa pelangi tampak indah karena berwarna - warni. Begitu juga kehidupan kita, indah karena warna kulit yang berbeda, ukuran mata tak sama, bentuk rambut yang berlainan, k…
Badai kembali membungkus kampung kami. Kali ini aku mendongak, menatap jutaan tetes air hujan dengan riang. Inilah kami, si anak badai. Tekad kami sebesar badai, tidak pernah kenal kata menyerah
Kau bukan Pukat si anak pintar...kau lebih dari itu, kau si Pukat si anak yang genius
Aku Eliana, si anak pemberani, anak sulung Bapak dan Mamak yang akan menjadi pembela kebenaran dan keadilan. Berdiri paling gagah di depan membela orang - orang lemah dan teraniaya.